Tuesday, December 3, 2013

Adab Bagi Qori' (Pembaca Al-Qur'an)

Dalam membaca Al-Qur'an, menjaga ucapan agar tidak keluar dari kaidah Makhorijul Huruf dan Shifatul Huruf serta membaguskan suara adalah hal yang bagus dan penting, akan tetapi ada yang lebih penting dan lebih utama dari kesemuanya, yaitu memahami dan memikirkan makna yang terkandung di dalamnya untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berjalan sesuai dengan batas-batas yang digariskan oleh Al-Qur'an serta berakhlaq seperti Al-Qur'an sebagaimana yang dicontohkan oleh baginda Rasul Muhammad saw. Allah SWT berfirman:

"Orang-orang yang kami turunkan kitab kepadanya, mereka membaca dengan sebenar-benarnya."(QS. Al-Baqoroh :121)

Imam Al-Ghozali berkata bahwa yang dimaksud dengan membaca Al-Qur'an dengan sebenar-benarnya adalah mengikutsertakan lisan, akal dan hati. Tugas lisan adalah mengucapkan huruf dengan benar, tugas akal adalah memahami arti, dan tugas hati adalah meresapi.

Disamping beberapa hal diatas ada beberapa adab (tata krama) yang harus diketahui dan diperhatikan oleh seorang Qori' (pembaca Al-Quran) untuk kemudian dipedomani dalam aktivitasnya membaca Al-Qur'an. Adab-adab tersebut antara lain :

  1. 1. Memurnikan niat hanya karena Allah dan bukan untuk tujuan-tujuan lain terutama yang bersifat keduniawian.
  2. Menghadirkan dalam hati bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah dan membaca kitab-Nya. Ia membaca dengan keadaan seperti orang yang melihat Allah, maka apabila ia tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatnya.
  3. Membersihkan mulut dengan siwak, karena ada hadits nabi:"Sesungguhnya mulut kamu itu adalah jalan Al-Qur'an, maka bersihkanlah dengan siwak."
  4. 4.Berada dalam kondisi yang bersih dan suci, dan apabila dia hendak kentut, maka ia harus menghentikan bacaan sampai kentut betul-betul selesai. Apabila ia hendak meguap, maka dia harus menghentikan bacaan Al-Qur'annya. Karena membaca Al-Qur'an itu berbicara kepada Allah dan bermunajat kepada-Nya, sedang menguap itu dari setan. mujahid berkata apabila kamu menguap sedang kamu dalam keadaan membaca Al-Quran, maka berhentilah membaca guna menghormati dan memuliakan Al-Qur'an.
  5. Membaca di tempat yang bersih (suci), lebih utamanya tempat ibadah, masjid.
  6. Tidak tertawa atau berbicara yang tidak ada hubungannya dengan Al-Qur'an ditengah-tengah membaca kecuali karena hajat. Karena firman Allah itu tidak boleh ikut campur dengan pembicaraan lain. Ibnu Umar r.a itu apabila membaca Al-Qur'an tidak akan berbicara sebelum bacaan Al-Qur'annya selesai.
  7. Memakai baju yang bagus, sebagaimana baju yang ia pergunakan ketika menghadap pejabat, bahkan kalau lebih bagus lagi karena ia sedang menghadap dan bermunajat kepada Allah.
  8. Menghadap kiblat, dengan cara duduk yang baik, tenang, dan menundukkan kepala, dan bukan duduk seperti duduknya orang yang sombong.
  9. Membaca Ta'awwudz sebelum membaca Al-Qur'an.
  10. Menghentikan bacaan untuk menjawab salam yang hukumnya wajib, untuk kemudian meneruskan bacaan Al-Qur'annya, demikian juga ketika membaca tahmid setelah bersin atau duduk menjawab adzan.
  11. Membaca Al-Qur'an sesuai tertib Mush-haf
  12. Membaca dengan tartil 
  13. Membaca dengan memperhatikan dan memahami artinya, inilah maksud yang paling penting dan utama, cara seperti inilah yang dapat melapangkan dada dan menyinari hati.
  14. Bersholawat kepada nabi ketika menemui ayat yang didalamnya disebut nama Muhammad SAW, baik itu si pembaca maupun yang mendengarkan, lebih-lebih ketika sampai pada ayat "Innallahawamalaaikatahuyusolluna'alannabi..."
  15. Senang dan memohon kepada Allah ketika menemui ayat rahmat dan sedih kemudian memohon kepada Allah ketika melewati ayat adzab. Abu Dawud dan Nasa'y serta selain keduanya meriwayatkan dari Auf bin Malik, ia berkat: Aku bangun bersama nabi Muhammad saw pada malam hari, kemudaian (kami) sholat, beliau membaca surat Al-Baqoroh, setiap kali melewati ayat rahmat, beliau berhenti dan memohon perlindungan kepada Allah.
  16. Membaca takbir diantara dua surat, ketika sudah hampir khatam dan sudah sampai surat Ad-Dhuha, sampai An-nas, diteruskan Al Fatih dan Al Baqoroh sampai. 
  17. Memperbanyak tangis ketika membaca Al-Qur'an. Rasulullah Muhammad saw bersabda: "Bacalah Al-Qur'an dan menangislah, apabila kalian tidak bisa menangis, maka paksalah agar menangis."
  18. Melakukan sujud Tilawah ketika menemui ayat Sajdah. Pada saat sujud membaca doa sesuai dengan ayat sajdah yang dibacanya.
  19. Berdoa dengan doa yang disukai, apabila selesai membaca Al-Qur'an.
  20. Menjaga (mengikat) Al-Qur'an, Rasulullah Muhammad saw bersabda : "Diperlihatkan kepadaku dosa-dosa umatku, Aku tidak melihat dosa yang lebih besar dari (dosa) orang yang diberi surat (ayat) Al-Qur'an kemudian dia melupakannya." (HR. Abu Dawud dan lainnya).
 Demikianlah beberapa adab bagi Qori', hendaknya Qori' menjaganya dengan cara melaksanakannya sesuai kadar kemampuan, karena banyak kesunnahan di dalamnya. Imam Syafi'i berpesan: Tidak ada pada sunnah Rasulullah itu kecuali perintah mengikutinya. Dan termasuk tanda cintanya orang mukmin kepada Rasulullah saw adalah meniru (meneladani) Akhlaq Rasul, perbuatannya, gerak-geriknya, diamnya, makan dan minumnya dan sebagainya.

Di zaman yang modern ini banyak dari kita yang sudah semakin jauh dari Al-Qir'an, digantikan dengan berbagai jenis lantunan musik yang kemudian membuat kita lupa akan sebenar-benarnya keindahan lantunan yaitu bacaan Al-Qur'anul Karim. Semoga apa yang telah kita baca bersama dia atas membuat kita lebih sadar akan adab dan perilaku kita dalam membaca maupun mengamalkan Al-Quran. ~Amiin~

Jazakallahukhair...

Monday, November 25, 2013

Kutipan dari Buku Ippho Santosa

1. Sungguh, faktor Horizontal adalah salah satu kunci keberhasilan. Ringkasnya begini :
  • Anda ingin pintar? pintarkan orang lain (berbagi ilmu)
  • Ingin sukses? sukseskan orang lain
  • Ingin kaya? kayakan orang lain
  • Ingin usaha membesar? besarkan usaha orang lain (pemasok dan mitra)
  • Ingin usaha terus membesar? bagikan sebagian usaha itu kepadaorang lain (bagi hasil dengan karyawan)
  • Ingin impian terwujud? wujudkan impian orang lain
  • Ingin doa terkabul? doakan orang lain
  • Ingin ditolong Allah? tolong orang lain
  • Ingin dapat uang? berikan uang kepada orang lain (bersedekah)
  • Ingin menyempurnakan sholat? berikan zakat harta kepada orang lain
  • Ingin menyempurnakan puasa? berikan zakat fitrah kepada orang lain
  • dsb.
2. Nabi pernah berwasiat bahwa intisari dari Al-Qur'an adalah Al-Fatihah. Intisari dari Al-Fatihah adalah Basmalah. Intisari dari Basmalah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim., yaitu kasih dan sayang. Jadi, selama ribuan tahun, selain keyakinan, yang paling dikehendaki Allah atas manusia adalah kasih sayang manusia dengan manusia lainnya. Itulah faktor Horizontal! itulah sedekah!

 
Ayo promosikan produk-produk Anda di Website kami!

3. Apabila ingin khatam Al-Quran dalam empat menit? Bacalah An-Nasr empat kali. Kalau tiga menit? bacalah Al-Ikhlas tiga kali. Kalau satu menit? Bacalah Al-Fatihah satu kali. Kurang lebih begitulah keutamaannya.

4. Orang kanan menyukai sesuatu yang simpel dan action oriented.

5. Ikhlas itu hanya untuk para pemula. Bagi para ahli sedekah, yah ikhlas itu sudah otomatis. Para ahli sedekah itu berusaha naik ke tingkatan berikutnya : seberapa sering dan seberapa banyak!

6. Kalau melakukan amal shalih karena memikirkan pendapat orang lain, itulah yang dinamakan Riya'. Riya yang besar!!!

7. Terang-terangan atau diam-diam, bareng-bareng atau sendiri-sendiri, tetap saja bersedekah. Pelihara niat, kalaupun ada terlintas perasaan macam-macam, yah...sudah..., istighfar saja!

8. Memang, sedekah terang-terangan berpotensi menimbulkan riya' (pamer). Tapi jangan lupa, sedekah diam-diam juga berpotensi menimbulkan ujub (bangga diri). Yang dilarang itu bukan terang-terangan atau diam-diamnya. Yang dilarang itu riya dan ujubnya. Jadi, tetaplah bersedekah dan berusahalah untuk ikhlas.


Thursday, November 21, 2013

Memanusiakan Manusia

Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Ad Dzariyyat: 56)
 
Jelaslah dari kata diatas makna yang begitu tegas terdapat dalam kata-kata yang singkat dan padat. Tujuan manusia yang sebenar-benar tujuan adalah beribadah kepada Sang Pencipta - Allah Azza wa Jalla-.
Ketentuan yang berlaku dari pencipta tak dapat di ganggu gugat karena disanalah tumpuan dari tujuan penciptaan yang dicipta sebagai salah satu konsekuensi penciptaan dirinya.

Beberapa masalah kemudian timbul dari dalam diri ciptaan yang terkadang lari dan lepas dari tujuan penciptaan dirinya. Mereka tidak dapat mengetahui kemana dan apa tujuan penciptaan dirinya, sehingga timbullah masalah baru yang pada akhirnya membuat dirinya melenceng jauh dari tujuan. Kurangnya pengetahuan tentang sang pencipta dan tujuan dirinya diciptakan juga dapat menjadi penyebabnya. Fenomena inilah yang terkadang disebut manusia yang bukan manusia.

Manusia yang salah arah ini belum bisa dikatakan manusia yang manusia karena dalam konteks tujuan penciptaannya. Terkait masalah tersebut, banyak perkara yang kemudian dapat kita jadikan contoh, diantaranya sikap cinta dunia dan takut mati, hedonisme yang menjadi seakan-akan hidup abadi, dan masih banyak lagi contoh kasus yang dapat kita ambil.

Dalam menangani masalah ini, maka senjata yang dibawa sejak zaman Rasulullah saw dan para rasul sebelumnya adalah ajaran yang datang dari Sang Pencipta demi meluruskan esensi penciptaan yang sebenar-benarnya. Dalam ajaran tersebut menjelaskan tentang apakah tujuan manusia, kenapa tujuan manusia adalah itu, dan kenapa harus itu tujuannya.

Dalam menjelaskan itu semua, musti dipahami bahwa setiap ciptaan akan mempertanyakan tiga pilar utama yang menentukan apakah dia adalah manusia yang memang manusia ataukah sebaliknya. Tiga pilar tersebut dikembangkan dari tiga buah pertanyaan yang setiap ciptaan pasti bertanya kepada dirinya sendiri tentang hal tersebut. Ketiga pertanyaan tersebut yaitu:
1. Darimana dia berasal?
2. Apa tujuan hidupnya?
3. Akan kemana dia setelah mati?

Dalam menjawab ketiga pertanyaan tersebut tidak boleh menerapkan pembelaan atau pembenaran terhadap diri sendiri, sehingga terbentuklah jawaban yang murni dan dapat dibuktikan kebenarannya. Saya ucapkan selamat mencari jawaban dari pertanyaan di atas, semoga jawaban yang diperoleh benar-benar murni tanpa pembelaan terhadap keyakinan yang sedang kita yakini dan juga tanpa pembenaran bagaimanapun bentuk dan wujudnya. Wallahualambissawab...



Saturday, July 20, 2013

Semua Berawal dari Pertanyaan

Pertanyaan yang seringkali ditanyakan terhadap diri sendiri ketika mengalami kesulitan dalam belajar atau kurangnya motivasi untuk belajar adalah :

kenapa sih saya malas banget belajar?
kenapa sih saya bosan kalo belajar?
kenapa sih?
dan kenapa sih?

dan cara menjawabnya adalah dengan bertanya kembali pada diri sendiri :

Kenapa sih saya harus belajar?
Apa sih pentingnya belajar?
Buat apa sih saya belajar?
Apa sih tujuan saya belajar?

https://www.youtube.com/channel/UCVNS74kZbaXrRG3Ms7AXJcA 
Ayo promosikan produk-produk Anda di Website kami!
 
Nah apabila kita sudah mengetahui tujuan kenapa dan untuk apa kita belajar. InsyaAllah belajar itu akan menjadi kegiatan rutin kita sehari-hari.
Contohnya : Seorang anak yang ingin sekali pintar atau mahir berenang, maka dia akan berusaha belajar dan belajar tak perduli berapa kali kegagalan yang dialaminya, sehingga akhirnya dia benar-benar mahir dalam berenang.

Sesungguhnya hakikat keinginan kita untuk belajar adalah didasari atau dilandasi oleh kuatnya tujuan kita untuk mencapai hal yang ingin kita pelajari tersebut. Sama halnya dengan beragama, sudah seberapa kuatkah keinginan kita untuk beragama?

akan muncul pertanyaan seperti ini :

Kenapa sih saya beragama?
Apa sih pentingnya beragama?
Untuk apa sih agama itu?
dan masih banyak pertanyaan lainnya..

Jadi kita terdorong untuk kembali kepada hakikat belajar dan mempelajari agama, sehingga kita tidak akan berhenti untuk  belajar dan terus belajar dalam mencari agama yang hakiki, yaitu agama yang benar-benar dapat menjawab semua permasalahan kita dan bukan agama yang mentok atau membatasi kita dalam berfikir apabila dipelajari hingga kita masih diliputi pertanyaan yang tidak terjawab.

Dan jangan sampai agama yang kita yakini menjawab pertanyaan kita seperti ini :
Semakin kamu banyak bertanya maka kamu akan semakin dekat pada kemurtadan (keluar dari agama).



Teks Doa Pembuka dan Penutup dalam Acara

Doa Pembuka Acara: 

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh...

Marilah sejenak kita bersama-sama menundukkan kepala, bermunajat kepada tuhan agar kegiatan kita hari ini diberkahi dan bisa berjalan dengan lancar. Bagi yang Muslim, akan saya pimpin, dimohon yang selainnya menyesuaikan.

Al-Fatihah: “…” (Membaca ummul kitab)

Bismillahirrahmaanirrahim... Allahumma solli ‘ala Sayyidina Muhammad, Wa’ala ali Sayyidina Muhammad.
Ya Allah Ya Rahman, pada hari ini, di gedung (...) ini kami hendak menyelenggarakan acara (...) dengan memohon ridha dan izinmu. Berkahilah semua langkah dan perbuatan kami dan jadikanlah itu semua nilai ibadah dan nilai ilmu yang bermanfaat kepada kami.

Ya Allah Ya Wahid, Engkau yang Maha mempersatukan. Kami mohon perkuatlah persatuan diantara kami, janganlah engkau biarkan ada perpecahan diantara kami. Kami ingin kuat dalam persatuan itu agar lebih bemanfaat untuk agama, negara dan bangsa ini.

Ya Allah Ya Ghafur. Engkau yang Maha Pengampun atas segala dosa, ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, dosa para pemimpin kami, dosa para pejuang-Mu dan dosa para pendahulu kami. Tempatkanlah kami dan mereka semua ini dalam lindungan rahmat dan ampunanmu.

Ya Allah Ya Mujib. Engkau yang Maha mengabulkan doa. Perkenankanlah doa dan permohonan kami. 

Rabbana Atina Fiddun ya Hasanah. Wafil Akhirati Hasanah. waqinna ‘adza bannar, subhana rabbika rabbil izzati amma yasifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahirabbil alaamiin. Amin ya Rabbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

 https://www.youtube.com/channel/UCVNS74kZbaXrRG3Ms7AXJcA
Ayo promosikan produk-produk Anda di Website kami!
Doa Penutup Acara: 

Sebelum kita menutup acara ini, marilah bersama-sama kita berdoa untuk mengucap syukur atas kegiatan kita yang telah kita laksanakan hari ini.
Bagi yang beragama Islam marilah kita awali dengan membaca Ummul kitab. 


Al-Fatihah: “…” (Membaca ummul kitab)

Allahumma Ya Allah, Ya Tuhan kami..
Dengan mengucapkan puji serta syukur kehadirat-MU atas segala rahmat karunia-MU yang telah ENGKAU limpahkan kepada kami, pada hari ini dengan penuh keakraban dan bahagia ini kami hadir di sini kiranya ENGKAU memberikan barokah dan ridho-MU dalam acara yang kami laksanakan ini.

Allahumma Ya Allah, Ya Tuhan kami..
Dengan telah berakhirnya kegiatan ini kiranya Ya Allah, ENGKAU dapat melimpahkan pengetahuan dan kekuatan kepada kami semua dan ENGKAU tumbuhkan rasa persaudaraan, persatuan yang kokoh di antara kami terjalin dengan baik dan utuh.

Ya Allah Tuhan kami, ENGKAUlah Sang Maha Pengampun..
Ampunilah dosa dan kesalahan kami, dosa pemimpin kami serta dosa dan kesalahan kedua orang tua kami. Perkenankanlah doa dan pinta kami ini.

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar, subhana rabbika rabbil izzati amma yasifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahirabbil alaamiin. Amin ya Rabbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh...
 
Bisnis yang keren. 
Beli di sini :

Untuk keterangan lebih lanjut bisa langsung DM di Instagram @akhsyarif.
 
 
 
 

Saturday, July 13, 2013

Penjelasan Tentang Hadis

HADIS DAN A-TSAR

Asal arti Hadis, ialah omongan, perkataan, ucapan dan sebangsanya. Ghalibnya terpakai buat perkataan Nabi saw. Jika disebut Hadis Nabi, maka maksudnya ialah sabda Nabi saw. Terkadang disebut Hadis Anas, umpamanya, maka maksudnya ialah Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Anas.

Sering dikata Hadis Bukhari, umpamanya, maka maksudnya ialah Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari di dalam kitabnya. Lafadz Hadis yang diucapkan oleh Nabi saw, dinamakan matan Hadis atau isi Hadis. A-tsar itu perkataan sahabat sebagaimana Hadis, perkataan Nabi. Terkadang omogan dari sahabat, dikatakan riwayat.

https://www.youtube.com/channel/UCVNS74kZbaXrRG3Ms7AXJcA 
Ayo promosikan produk-produk Anda di Website kami!

GAMBARAN SANAD

Sabda Rasulullah saw, didengar oleh sahabat : seorang atau lebih. Mereka ini : seorang atau lebih sampaikan kepada tabi'in : seorang atau lebih. Tabi'in pula sampaikan kepada orang-orang yang dibawah mereka. Demikianlah seterusnya hingga dicatat Hadis-hadis Nabi oleh imam-imam ahli Hadis, seperti Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan lain-lainnya.

Waktu meriwayatkan Hadis Nabi saw, Bukhari, umpamanya berkata bahwa hadits ini diucapkan kepada saya oleh seorang namanya A; dan A berkata, diucapkan kepada saya oleh B; B berkata, diucapkan kepada saya oleh C; C berkata, diucapkan kepada saya oleh D; D berkata, diucapkan kepada saya oleh E; dan E berkata, diucapkan kepada saya oleh F; dan F berkata kapada saya oleh G; G berkata, diucapkan kepada saya oleh Nabi saw.

RAWI, SANAD, DAN MUDAWWIN

Tiap-tiap seorang dari A sampai G yang tersebut di atas tadi dinamakan rawi, ya'ni yang meriwayatkan ; dan sejumlah rawi-rawi dari sesuatu Hadis, dinamakan sanad. ya'ni sandaran, jembatan, titian, atau jalan yang menyampaikan sesuatu Hadis kepada kita.

Sanad itu terkadang disebut isnad. Isnad itu berarti juga mengadakan atau menunjukkan sanad buat sesuatu Hadis. Mudawwin atau dikatakan juga Mukharrij ma'nanya pembeku, pencatat, pendaftar; maksudnya ialah orang 'alim yang mencatat Hadis Rasulullah saw, seperti imam-imam ; Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan lainnya.

source : Bulughul Maraam

Tuesday, July 2, 2013

Rintihan Jiwa Saudaraku

Terbangun keluar dari buah khayal antara nyata dan maya..
mata terbelalak terbuka lebar siaga..
diiringi jantung berdegup semakin kencangnya..
segera bangkit dari nikmatnya dunia semu yang tiada lama..

Senjata diraih, walau mata belum lepas seluruhnya dari sang maya..
berlarian menuju medan yang buat hidup di ujung mata..
hati menjerit, batin meronta..
melihat keluarga yang dicinta terlepas dari nyawa..

Mutiara kecil berlarian menjerit-jerit hati dan raganya..
air mata menetes bersamaan dengan baju yang berlumuran darah dari raga sang ibunda..
entah apa yang terlintas di benakmu tiada rasa..
termenung dengan penglihatan yang selalu berkaca-kaca..

Terlintas dalam benak yang tiada tahu kapan masanya..
tangan menggandeng ibunda, ayahanda, dan saudara..
dengan senyum lebar berjalan bangga tiada tara..
semakin deras tetesan yang jatuh bersama dunia nyata..

Bebaskan penderitaan dan peluh mereka Ya Rabbana..
tak dapat banyak yang diperbuat dariku untuknya..
hanya air mata, doa dan asa yang tak kunjung hentinya..
batin di dada tak tega, melihat saudara seiman yang dicinta berpeluhkan derita..

~Ahmad Syarif H~


Jeritan Hati (Tulisan Kosong)

Dalam tak berhujung batas penglihatan..
gelora hati melambung jauh menembus batas pemikiran semu..
tak tampak bayangan ataupun wujud yang difikirkan..
kemanakah geranganmu wahai pujaan hati..

Dari kejauhan, hati menatap jeli melihat anai-anai yang terbang tanpa arah..
menunggu secercah harapan yang tak kunjung datang..
hati bertanya mengapa, kenapa, kapan..
namun hanya suara kosong yang terdengar..

Kilau gemilau cahaya sedikit demi sedikit datang..
pada saat yang sama hilang dalam sekejap..
kerapuhan iman nampak bagai penyebab durjana..
Ya Allah,, apakah gerangan yang telah kulakukan..

Sejenak mengangkat tangan berserah pada Sang Pencipta..
Ya Allah,, tak pantas ku lihat dirinya disampingku yang sedang tersenyum riang..
sedang mungkin dia menangis akibatku yang tak mengerti..
maafkan hati yang egois dimakan keotoriteran hati..

Ya Allah, Ampuni dosa-dosaku..

~Ahmad Syarif H~

Ayo promosikan produk-produk Anda di Website kami!

Sunday, May 19, 2013

"Sombong" adalah

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam dirinya terdapat kesombongan seberat biji sawi”, maka seorang laki-laki berkata: “wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang laki-laki yang suka pakaiannya bagus dan sandalnya bagus.” maka beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (HR. Muslim)

Ketika kita dihadapkan pada suatu kebenaran yang datang dari seseorang maka terkadang pasti kita melihat dulu siapa yang mengatakannya, hal ini sangat sering terjadi di dalam kehidupan kita. Padahal apa yang dikatakan pada Hadits di atas sudah jelas bahwa itu adalah sebuah kesombongan.

Dijelaskan juga dalam Hadits di atas bahwa kesombongan sebesar apapun, walaupun hanya sebesar biji sawi sekalipun maka seseorang tidak akan masuk surga. Kita semua tahu bahwa sombong itu adalah sebuah penyakit hati yang setiap orang terkadang tidak menyadarinya, berkat minimnya pengetahuan dan juga pembenaran terhadap diri sendiri.

Yang berkembang di masyarakat saat ini tentang sombong adalah contohnya seseorang yang berpakaian bagus, lalu lewat di depan orang-orang dan lalu dia dianggap sombong. Nah pemahaman inilah yang mesti dan harus kita luruskan, pandangan inilah yang membuat orang-orang lupa akan makna dan esensi dari kesombongan itu sendiri. Padahal bisa saja orang yang lewat di depan mereka tadi tidak memiliki rasa sombong sedikitpun ataupun sebaliknya tetapi tidak dapat diketahui oleh siapapun apa yang ada di dalam hatinya.

Sifat sombong pula lah yang menghambat kita untuk mendapatkan hidayah, contohnya apabila anda salah dalam memahami sesuatu dan lalu teman anda atau siapapun yang mengingatkan tidak satupun yang dihiraukan, anda tetap berfikir bahwa yang anda pahami itulah yang paling benar, Sehingga sampai akhir hayat kesalahan tersebut dibawa mati, maka merugilah anda. Itulah sombong, karena tidak mau mendengarkan orang lain, mengapa tidak ditampung saja saran apapun yang masuk kedalam diri anda dan memilah yang mana yang baik itu diambil dan buang yang buruk.

Zaman ini bukanlah lagi zaman kebodohan, maka bukalah fikiran benar-benar. Yang terjadi saat ini fisik bukanlah prioritas utama, untuk memenangkan sebuah pertarungan dibutuhkan sebuah pemikiran cerdas, sehingga dewasa ini kita berperang secara pemikiran dan sekali lagi bukanlah fisik. Apabila anda terlena dengan duniawi, hedonisme, dan penyakit hati yang salah satunya adalah sombong maka tunggulah kehancuranmu.

Semoga kita dijauhkan dari yang namanya penyakit hati, hedonisme, maksiat dan lain sebagainya yang dapat merubah tujuan utama kita berada di bumi yaitu sebagai khalifah. Semoga kita semua disadarkan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah adalah salah. Mohon maaf atas segala sesuatu yang adal di tulisan ini, karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT.

Semoga bermanfaat,, Aamiin..




Monday, May 13, 2013

Profil Ippho Santosa

Ia lahir pada 30 Desember 1977 di Pekanbaru, anak ketiga dari empat bersaudara, dari orangtua yang berasal sari Jawa dan Sumatera. Setelah berkarier sabagai marketer di Malaysia dan Indonesia, kemudian ia mendirikan EnterTrend Training, di mana puluhan ribu orang dan ratusan perusahaan di Indonesia dan Singapura telah menjadi peserta pelatihan dan seminarnya.

Kini, publik dan media massa mengenalnya sebagai :
  • Pakar otak kanan (creative marketer)
  • Penulis buku-buku mega-bestseller
  • Pembicara seminar di Indonesia dan Singapura
  • Penerima MURI Award 
  • Enterpreneur di beberapa bidang usaha
Ia telah menulis balasan buku bisnis dan motivasi. Buku-bukunya yang paling laris, selalu diseminarkan, dan menjadi seri otak kanan adalah :
  • 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?
  • 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak kanan!
  • Marketing is Bullshit...Meledakkan Profit dengan kreativitas & Otak Kanan
  • Percepatan Rezeki: Rezeki Bertambah, Nasib Berubah, Dalam 99 Hari dengan Otak Kanan
Ayo promosikan produk-produk Anda di Website kami!
 
Menetap di Batam, ia pun membuka diri untuk bekerja sama dan dapat dihubungi di :
  • 0812-704-9090, www.ippho.com
  • @ipphoright (twitter), 7 Keajaiban Rezeki (Halaman di Facebook)
Testimonial tentang Ippho Santosa :
  • "Sangat kreatif, sangat inspiratif! Teruji, setelah menerapkan ide-ide Mas Ippho, www.pajakonline.com berhasil melipatgandakan omzet sampai 300 persen! Pantaslah Mas Ippho digelari No.1 Creative Marketer Indonesia!"
  Abdul Koni
Tax Therapist (More Than Consultant)
& Pemilik www.pajakonline.com
  • "Dahsyat! Ippho Santosa adalah salah satu putra terbaik bangsa! Bagi saya, ia adalah kawan sekaligus inspirator dahsyat yang menginspirasi banyak inspirator lainnya!"
M.Taswin
Salah Satu Leader Tianshi (Silver Lion)
  • "Betul-betul dahsyat! Setelah ketemu Mas Ippho, ditambah baca bukunya 10 Jurus Terlarang! dan 13 Wasiat Terlarang! omzet kami melonjak 40 persen dan brand image kami melonjak 60 persen!" 
Taufik Romdoni
Manajer Perusahaan Optik, Solo
  • "Sumpah, mentoring dan buku Mas Ippho mengubah total mindset saya! Syahwat bisnis bergejolak! Kreativitas melambung, omzet juga melambung-sangat signifikan! Kehidupan rumah tangga pun makin nikmat! Menurut saya, mentoring dan buku-buku Mas Ippho harus jadi kurikulum kehidupan!" 
Abdul Wahab
Pendiri PT Habers Mandiri & Aktivis HIPMI, Kaltim

Masih banyak lagi Testimoni-testimoninya, bisa langsung baca di buku-buku karyanya (Ippho Santosa).
Semoga bermanfaat, Aamiin..

Saturday, May 11, 2013

Pokok-Pokok Kesesatan Syiah

Syiah secara etimolologi bahasa berarti pengikut, sekte dan golongan. Sedangkan salam istilah Syara’, Syi’ah adalah suatu aliran yang timbul sejak pemerintahan Utsman bin Affan yang dikomandoi oleh Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi dari Yaman. Setelah terbunuhnya Utsman bin Affan, lalu Abdullah bin Saba’ mengintrodusir ajarannya secara terang-terangan dan menggalang massa untuk memproklamirkan bahwa kepemimpinan (baca : imamah) sesudah Nabi saw sebenarnya ke tangan Ali bin Abi Thalib karena suatu nash (teks) Nabi saw. Namun, menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut.

Keyakinan itu berkembang sampai kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Berhubung hal itu suatu kebohongan, makadiambil tindakan oleh Ali bin Abi Thalib, yaitu mereka dibakar, lalu sebagian mereka melarikan diri ke Madain. Aliran Syi’ah pada abad pertama hijriyah belum merupakan aliran yang solid sebagai trend yang mempunyai berbagai macam keyakinan seperti yang berkembang pada abad ke-2 hijriyah dan abad-abad berikutnya.

Pokok-pokok Penyimpangan Syi’ah pada Periode Pertama :
1. Keyakinan bahwa imam sesudah Rasulullah saw adalah Ali bin Abi Thalib, sesuai dengan sabda Nabi saw. Karena itu para Khalifah dituduh merampok kepemimpinan dari tangan Ali bin Abi Thalib ra.
2. Keyakinan bahwa imam mereka maksum (terjaga dari salah dan dosa)
3.  Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum hari kiamat untuk membalas dendam kepada lawan-lawannya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah, dll.
4. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam mengetahui rahasia ghaib, baik yang lalu maupun yang akan dating. Ini berarti sama dengan menuhankan Ali dan Imam.
5.  Keyakinan tentang ketuhanan Ali bin Abi Thalib yang dideklarasikan oleh para pengikut Abdullah bin Saba’ dan akhirnya mereka dihukum bakar oleh Ali bin Abi Thalib karena keyakinan tersebut.
6.  Keyakinan mengutamakan Ali bin Abi Thalib atas Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Padahal Ali sendiri mengambil tindakan hokum cambuk 80 kali terhadap orang yang meyakini kebohongan tersebut.
7. Keyakinan mencaci maki para sahabat atau sebagian sahabat seperti Utsman bin Affan (lihat Dirasat fil Ahwaa’ wal Firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minhaa, Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-Aql hal.237)

Pada abad ke-2 hijriyah, perkembangan keyakinan Syi’ah semakin menjadi-jadi sebagai aliran yang mempunyai berbagai perangkat keyakinan baku dan terus berkembang sampai berdirinya dinasti Fathimiyyah di Mesir dan dinasti Sofawiyah di Iran. Terakhir aliran tersebut terangkat kembali dengan revolusi Khomaini dan dijadikan sebagai aliran resmi Negara Iran sejak 1979.

Pokok-pokok Penyimpangan Syi’ah Secara Umum :

1. Pada Rukun Iman :
Syiah hanya memiliki 5 rukun iman, tanpa menyebut keimanan kepada para malaikat, Rasul, dan Qadha dan Qadar- yaitu : 
1.       Tauhid (keesaan Allah)
2.       Al-‘Adl (keadilan Allah)
3.       Nubuwwah (kenabian)
4.       Imamah (kepentingan imam)
5.       Ma’ad (hari kebangkitan dan pembalasan)
(Lihat ‘Aqa’idul Imamiyah oleh Muhammad Ridha Mudhoffar dll.)

2. Pada Rukun Islam
Syiah tidak mencanntumkan Syahadatain dalam rukun Islam, yaitu :
1.       Shalat
2.       Zakat
3.       Puasa
4.       Haji
5.       Wilayah (Perwalian) 
(lihat Al-Khafie juz II hal 18) 

3. Syiah meyakini bahwa Al-Quran sekarang ini telah dirubah, ditambahi atau dikurangi dari yang seharusnya, seperti :
“wa inkuntum fii roibim mimma nazzalna ‘ala ‘abdina FII ‘ALIYYIN fa’ tu bi shuratim mim mits lih (Al-Kafie, Kitabul Hujjah: I/417)

Ada tambahan “fii ‘Aliyyin” dari teks asli Al-Quran yang berbunyi :
“wa inkuntum fii roibim mimma nazzalna ‘ala ‘abdina da tu bi shuratim mim mits lih” (Al-Baqarah : 23)

Karena itu mereka meyakini bahwa Abu Abdillah a.s (imam Syiah) berkata “Al-Quran yang dibawa oleh Jibril a.s kepada Nabi Muhammad saw adalah 17.000 ayat (Al-Kafi fil Ushul Juz II hal 634). Al-Quran mereka yang berjumlah 17.000 ayat itu disebut mushaf Fatimah (lihat kitab Syiah Al-Kafi fil Ushul juz I hal 240-241 dan Fashlul Khithab karangan An-Nuri Ath- Thibrisy)  

4. Syiah meyakini bahwa para sahabat sepeninggal nabi saw, mereka murtad, kecuali beberapa orang saja, seperti Al-Miqdad bin Al-Aswad, Abu Dzar Al-Ghifary dan Salman Al-Farisy (Ar Raudhah minal Kafi juz VIII hal 245, Al-Ushul minal Kafi juz II hal 244)

5. Syiah menggunakan senjata “taqiyyah” yaitu berbohong dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda dengan  yang sebenarnya, untuk mengelabui (Ali Kafi fil Ushul Juz II hal 217)

6. Syiah percaya kepada Ar-Raj’ah yaitu kembalinya roh-roh ke jasadnya masing-masing di dunia ini sebelum Qiamat dikala imam Ghaib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan Ali dan anak-anaknya untuk balas dendam kepada lawan-lawannya.

7. Syiah percaya kepada Al-Bada’, yakni tampak bagi Allah dalam hal keimanan Ismail (yang telah dinobatkan keimamannya oleh ayahnya, ja’far As-Shadiq, tetapi kemudian meninggal disaat ayahnya masih hidup) yang tadinya tidak tampak. Jadi bagi mereka, Allah boleh khilaf, tetapi Imam mereka tetap maksum (terjaga)

8. Syiah membolahkan “nikah mut’ah”, yaitu nikah kontrak dengan jangka waktu tertentu (lihat tafsir Minhajus Shadiqin Jus II hal 493). Padahal hal itu telah diharamkan oleh Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib sendiri.

Friday, May 10, 2013

Jangan Biarkan Kita Melenceng dari Kebenaran


"Ya Tuhan kami, jangan engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi" (Q.S. Ali Imran : 8)

Mengawali pagi hari dengan doa adalah hal yang sangat mudah dilakukan. Apa yang menjadi kebiasaan baik itu pada dasarnya akan menjadi hal yang dapat menyelamatkan kita di dalam kehidupan kita dunia dan akhirat. Tanpa terasa doa yang kita panjatkan dan selalu kita panjatkan itu nantinya akan menolongkita di hari kemudian.

Apabila kita selalu mengingat doa-doa yang kita lakukan, mengharap doa tersebut akan segera dikabulkan oleh Allah SWT, maka nantinya akan timbul rasa kecewa apabila doa tersebut tidak segera terkabulkan. Mengapa seperti itu, kita tahu bahwa yang menentukan segala sesuatu itu adalah Pencipta Alam Semesta ini, sehingga Dia tahu betul apa yang baik dan buruk bagi yang diciptakan-Nya. Tidakkah kita memperhatikan bahwa sesuatu yang menurut kita itu baik, belum tentu baik bagi-Nya, dan begitu pula sebaliknya.

Pernah ada suatu kisah yang mungkin sudah sering kita kenal atau dengarkan, bahkan sudah sangat membumi sebagai kisah yang sarat makna tentang seseorang yang bernama Qarun. Akibat ketamakannya maka ia dan hartanya ditanam habis oleh Allah SWT. Barangkali setiap yang mendengarkan atau membaca kisah dari si Qarun secara tidak langsung akan dapat berfikir bahwa setiap manusia sudah ditentukan mana yang baik dan buruk untuknya, apabila orang yang kurang berpunya yang sebelumnya ia baik dan soleh, tetapi setelah diberikan harta yang berlimpah seperti Qarun maka dia tidak akan dapat mengendalikan dirinya dan akan terjerumus ke dalam kesesatan.

Sesungguhnya tanggung jawab yang sangat besar itu adalah apabila kita diberikan harta dan mampu memanfaatkannya di jalan Allah dengan sangat baik. Tidak banyak orang yang bisa meneladani sahabat-sahabat nabi yang terkenal kaya raya tetapi mampu memanfaatkan hartanya di jalan Allah, contohnya Umar. Para sahabat nabi itu bahkan bukan hanya menggunakan hartanya untuk dirinya sendiri, tetapi demi kemaslahatan umat yang itu tiada atau jarang kita temukan di masa sekarang ini.

Mari kita berdoa semoga Allah selalu memberikan petunjuk ke jalan yang lurus, dan ingatlah bahwa kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan kesalahan datangnya dari manusia itu sendiri.
Semoga bermanfaat, Aamiin..

Wednesday, April 24, 2013

Arti Sebuah Pendidikan

Apa itu pendidikan?

Bersyukurlah bagi kita semua yang dikenalkan dengan pendidikan sejak dari kecil. Mengapa saya katakan demikian, karena saking pentingnya pendidikan sampai-sampai tanpanya kita takkan bisa menikmati yang namanya kehidupan yang baik. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263).

Siapa pelaku pendidikan?
Pendidikan tidak membatasi bagi siapa saja yang ingin mendalaminya. Apakah pernah kita temui bahwa pendidikan itu hanya diperuntukkan bagi orang tua, orang-orang elit, atau bahkan bagi golongan atau ras tertentu? tentu tidak. Sudah banyak pembuktian yang membantah bahwa pendidikan hanya diperuntukkan bagi golongan tertentu, banyak kasus yang sudah membuktikan bahwa pendidikan yang pada normalnya hanya di pelajari pada usia orang dewasa tetapi mampu dicapai oleh anak kecil, sehingga banyak bermunculan para master-master yang masih berusia belasan tahun.

Kapan pendidikan harus diterapkan?
Karena pentingnya pendidikan bila bisa dimulai sejak seorang manusia berada di dalam rahim ibu maka lakukanlah. Tak ada batasan pendidikan itu harus diterapkan sejak kapan, sepanjang manusia itu hidup, maka dia akan membutuhkan pendidikan.

Dimana kita bisa mendapatkan pendidikan?
Dimana pun kita berada, peran pendidikan tak akan lepas dari kehidupan kita. Lagi-lagi sebegitu pentingnya pendidikan sehingga dimanapun kita berpijak, pendidikan akan selalu ada.

Mengapa Pendidikan itu penting?
Apapun yang kita lakukan peran pendidikan tidak akan lepas dari lakukan itu. Mulai dari kita makan, minum, bepergian, dan lain sebagainya tak akan bisa kita lakukan dengan benar tanpa peran pendidikan. Coba anda pikirkan, hal apa yang kita lakukan tidak memrlukan pendidikan di dunia ini?

Bagaimana kita bisa mendapatkan pendidikan?
Seperti yang telah dijelaskan dari awal, dari mulai kita dilahirkan hingga akhir hayat, kita sudah mempelajari pendidikan. Jadi dapat disimpulkan dengan apapun dan untuk alasan apapun tidak dapat kita pungkiri bahwa kita tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, dan apabila hal itu terjadi silahkan anda simpulkan sendiri akibatnya dari ulasan yang telah saya bahas.
Silahkan anda hubungkan dengan hadist di bawah ini :

"Tolabul ilmi faridotun a’laa kulli muslimin"
Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim, laki-laki atau perempuan.

Semoga bermanfaat,, Aamiin...


Sunday, March 10, 2013

Tips - Tips Mudah Menjalankan Sholat Subuh

1.Tidurlah sedini mungkin
Disebutkan dalam sebuah hadits shahih, bahwa sesungguhnya Rasulullah tidak suka tidur sebelum menjalankan shalat Isya dan bercakap-cakap sesudahnya. Untuk meneladani beliau, sebaiknya seorang muslim jangan dahulu tidur sebelum menunaikan shalat isya dan juga jangan bercakap- cakap setelah shalat isya karena menurut para ulama alasan larangan tersebut adalah karena bercakap-cakap sesudah melakukan shalat isya itu dapat membuat susah tidur sehingga tidak bisa bangun untuk menunaikan shalat qiyamul lail atau shalat subuh pada waktunya.

2. Tidur dalam keadaan suci
Sebelum tidur hendaknya tetap dalam keadaan suci dari hadast kecil maupun hadast besar dan membaca bacaan-bacaan dzikir.

3. Niat dan hasrat yang kuat
Menjelang tidur, hendaknya sudah harus punya niat dan hasrat yang kuat akan bangun untuk menunaikan shalat shubuh tepat pada waktunya.

4. Langsung ingat kepada Allah
Begitu bangun tidur, langsung ingatlah kepada Allah. Banyak orang yang bisa bangun pagi-pagi sekali untuk menunaikan shalat shubuh pada waktunya, tetapi kemudian mereka tertidur kembali. Hal itu disebabkan karena begitu pikiran mereka tidak langsung mengingat Allah, melainkan bengong atau memikirkan selainNya.

5. Meminta bantuan saran atau nasihat kepada orang lain
Mintalah kepada orang lain yang sekiranya dipandang dapat memecahkan kesulitan atau menghentikan kebiasaan selalu terlambat bangun. Allah Ta'ala berfirman :
"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa." (Al Maidah:2)

6. Berdoa kepada Allah
Mintalah kepada Allah agar dia berkenan membangunkannya untuk bisa menjalankan shalat shubuh berjamaah.

7. Menggunakan alat bantu
Salah satunya menggunakan beker atau jam meja yang bisa diletakkan di tempat yang pas.

8. Memercikkan air pada wajah
Memercikkan air ke wajah merupakan salah satu cara untuk membangunkan yang dianjurkan oleh agama seperti dalam sebuah hadits riwayat Ahmad bahwa Rasulullah memuji suami atau istri yang bangun malam untuk menunaikan shalat. Lalu ia juga membangunkan pasangannya kemudian apabila ia tidak mau bangun ia percikkan air ke wajahnya.

9. Jangan tidur sendirian
Rasulullah melarang seseorang tidur sendirian. Mungkin alasannya adalah karena dikhawatirkan ia akan tidur terus tanpa ada orang lain yang akan membangunkannya untuk menjalankan shalat.

10. Jangan tidur di tempat yang tidak lazim
Misanya tidur di loteng rumah tanpa memberi tahu anggota keluarga yang lain bahwa anda tidur di tempat tersebut.

11. Bersemangat ketika bangun
Begitu anda membuka mata, sebaiknya langsung turun dari tempat tidur dan jangan bermalas-malasan terlebih dahulu seperti yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang sekarang ini.

12. Jangan memprogram beker jauh lebih cepat
Misalnya waktu subuh adalah pukul 4, maka jangan memprogram beker pukul 03.30. Karena jika bangun pada pukul 03.30 dan melihat masih ada waktu setengah jam lagi maka bisa dimungkinkan tertidur kembali. Jadi, anda harus pandai-pandai mengatur waktu.

13. Nyalakan lampu ketika bangun tidur
Suasana terang akan sangat berpengaruh sekali dalam mengusir rasa kantuk.

14. Jangan begadang terlalu malam
Jangan begadang terlalu malam sekalipun itu untuk menunaikan shalat qiyamul lail yang hukumnya sunnah. Ada sementara orang yang bersemangat menjalankan shalat qiyamul lail tetapi sayangnya, menjelang waktu shubuh ia malah tidur. Akibatnya ia tidak bisa bangun untuk menunaikan shalat shubuh berjamaah. Tentu saja ini sesuatu yang ironis. sebab, bagaimanapun shalat fardhu itu tidak bisa dikalahkan oleh ibadah-ibadah sunnah seperti qiyamul lail.

15. Jangan banyak makan sebelum tidur
Sesungguhnya perut kenyang itu akan membuat pulas tidur sehingga malas bangun.

16. Jangan salah meniru sunnah
Rasulullah bersabda, "Apabila salah seorang kalian selesai shalat, hendaklah ia tiduran miring pada sebelah kanannya." (At Tirmidzi)
Yang dimaksud dengan hadits di atas, bahwa Nabi biasa setelah selesai menunaikan shalat fajar, beliau tiduran miring untuk menunggu shalat shubuh dimulai. banyak orang mendengar riwayat di atas, lalu ingin meniru sunnah tersebut. Tetapi sayangnya mereka salah dalam mempraktekkannya. Ketika selesai melaksanakan shalat fajar, mereka tiduran miring sampai pulas hingga matahari terbit. Ini terjadi karena minimnya pengertian terhadap nash-nash hadits. Yang dimaksud tiduran miring bukan untuk tidur beneran sampai pulas.

17. Tunaikan shalat qiyamul lail pada ujung malam menjelang fajar
Tunaikan shalat qiyamul lail pada ujung malam menjelang fajar, sehingga begitu selesai melakukan shalat witir, terdengarlah seruan adzan shubuh. Dengan demikian kedua jenis ibadah tersebut berlanjut.

18. Mengikuti petunjuk Nabi dalam tidur
Yaitu tidur dalam posisi menghadap ke sebelah kanan, pipi sebelah kanan diletakkan pada telapak tangan sebelah kanan. Cara ini memudahkan untuk bangun.

19. Tidur pada siang hari walaupun sebentar
Karena hal itu akan dapat membantu tidur nyenyak, stabil, dan berimbang pada malam hari.

20. Jangan tidur pada waktu-waktu tertentu
Yaitu setelah Ashar dan setelah maghrib, karena hal itu bisa menyebabkan susah tidur pada malam harinya.

21. Ikhlas mengharap keridhaan Allah semata
Ikhlas adalah faktor terbaik yang mendorong untuk bisa bangun dalam rangka melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Bahkan ikhlas adalah faktor terpenting bagi semua kiat-kiat di atas.

Sumber : Buku Tim Mumtaz Media (Tuhan inilah Proposal Ibadahku) 

Semoga bermanfaat,, Amiin ...

Sunday, February 24, 2013

"Sabar"

Ribuan Malaikat Mendoakan Orang Yang Di Caci Maki (Kisah Sahabat Rasul)

Suatu hari, Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika bercengkrama dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya . Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.

Kemudian, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum.

Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.

Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!”

Rasulullah menjawab, “Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnaan lalu mencelamu, kulihat tenang, diam dan engkau tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian, dan aku tersenyum karena ribuan malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepadamu, kepada Allah SWT.”

Begitu pun yang kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu.

Hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya.

Setelah itu menangislah abu bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang terselubung.


Sumber : Kitab Suci Al-Qur'an from Facebook

Semoga bermanfaat,, Amiin ...